Pages

Sunday, January 13, 2013

Belajar Dan Teori Belajar (Perspektif Psikologi) 2


Teori-Teori Belajar
Teori ialah pendapat yang dikemukakan oleh seorang ahli. Pendapat ahli yang bersifat teoritis itu biasanya berisi ”konsep” (pengertian/definisi) dan ”prinsip” (aplikasi konsep/cara-cara pelaksanaan konsep tersebut).
Teori-teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli psikologi  dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: teori belajar menurut ilmu jiwa daya, teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi, teori belajar menurut ilmu jiwa gestalt.

Belajar Dan Teori Belajar (Perspektif Psikologi) 1


Pendahuluan
Dalam ilmu psikologi, belajar bukanlah semata-mata mengumpulkan dan menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi dan materi pelajaran, serta dalam bentuk latihan-latihan secara terus menerus seperti membaca dan menulis saja. Akan tetapi belajar merupakan faktor penentu proses perkembangan, dalam bentuk memperoleh kepandaian atau ilmu dan bisa merubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan karena pengalaman. Hasil perkembangan yang diperoleh berupa pengetahuan, sikap, ketrampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui proses belajar.

EVALUASI/PENILAIAN PEMBELAJARAN

Definisi Evaluasi
Evaluasi berasal dari bahasa inggris Evaluation, yang berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara menyeluruh.

DESAIN KURIKULUM

Pendahuluan
Desain kurikulum menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikulum. Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi horisontal dan vertikal. Dimensi horisontal berkenaan dengan penyusunan isi kurikulum. Susunan lingkup ini sering diintegrasikan dengan proses belajar mengajar. Dimensi vertikal menyangkut penyusunan sekuen bahan berdasarkan urutan tingkat kesulitan.

ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2 (Ruang Lingkup)

Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah:
- Bidang Tata Usaha Sekolah
- Bidang Personalia Murid
- Bidang Personalia Guru
- Bidang Pengawasan (supervisi)
- Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum

ADMINISTRASI PENDIDIKAN 1 (Pengertian, Dasar dan Tujuan)

A. Pendahuluan
Untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara utuh, maka perlu pembahasan dan uraian tentang makna kedua hal tersebut. Pendidikan tidak pernah terpisahkan dengan kehidupan manusia, anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Demikian pula di sekolah dan perguruan tinggi, siswa dan mahasiswa dididik oleh guru dan dosen. Agar proses pendidikan dapat berjalan secara sistematis dan terarah, maka diperlukan adanya tata kerja dalam bentuk administrasi. Hal-hal berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut.

Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mengajar (2)

Lima Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar

1. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar mengajar berpangkal dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tercapainya tujuan, sama halnya dengan keberhasilan pengajaran.
Tujuan sebagai pedoman dan sasaran  Kegiatan Belajar Mengajar, telah dirumuskan  dalam GBPP dalam bentuk Tujuan Pembelajaran Umum (TPU). Selanjutnya tugas seorang guru untuk merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK). Untuk dapat merumuskan TPK secara baik, harus memenuhi syarat-syarat sbb:

Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mengajar (1)

Pendahuluan
Keberhasilan kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Faktor-faktor tersebut antara lain: Tujuan, guru, anak didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi, dan suasana evaluasi. Faktor-faktor tersebut dapat berperan sebagai penghambat maupun pendukung keberhasilan proses belajar mengajar.